Buanaangkasa.com- Jakarta:
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mendukung upaya peningkatan literasi digital terhadap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mendag Lutfi berharap, upaya ini dapat meningkatkan kapasitas bisnis UMKM dan semakin banyak mencetak UMKM ekspor.
“Potensi UMKM perlu dikelola dengan baik, terutama melihat tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan digitalisasi UMKM. Saat ini dari 64,2 juta unit UMKM, hanya 13 persen yang memanfaatkan teknologi digital dalam usaha mereka,” kata Mendag Lutfi saat memberi sambutan dalam Soft Launching Platform SMEsHub Indonesia secara virtual dari Jakarta Pusat, Jumat (25/03/2022).
Data Badan Pusat Statistik pada 2021 lalu menunjukkan, UMKM berkontribusi sebesar 60,3 persendari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Selain itu, UMKM berperan dalam menyerap 97persen dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja.
Selain itu, Mendag Lutfi berharap kompetensi digital pelaku UMKM dapat terus ditingkatkan melalui berbagai sarana. Untuk itu, Mendag Lutfi mengapresiasi manajemen SMEsHub Indonesia yang meluncurkan super aplikasi digital yang dapat berperan sebagai instrumen rantai pasok dan pemberi saran bagi UMKM terkait manajemen bisnis.
Mendag Lutfi juga berharap, meningkatnya literasi digital pelaku UMKM akan membantu untuk mendorong ekspor produk-produk UMKM. Ia menilai, potensi ekspor nonmigas Indonesia masih terus dapat ditingkatkan selama pelaku usaha, termasuk UMKM, adaptif terhadap perubahan.
“Potensi ekspor nonmigas Indonesia ini masih terbuka untuk tumbuh lebih tinggi lagi, namun kita harus dapat lebih adaptif dalam menghadapi tantangan-tantangan baru serta terus berinovasi untuk dapat bersaing di pasar global,” kata Mendag Lutfi.
Di tengah proses pemulihan ekonomi nasional saat ini, ekspor nonmigas Indonesia pada periode Januari–Februari 2022 mencapai USD 37,74 miliar. Nilai tersebut menunjukkan pertumbuhan31,02 persen dibanding periode yang sama tahun 2021dengan nilai USD 28,81 miliar.
Pembeli bertransaksi menggunakan QRIS di salah satu toko di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat (18/3/2022). Bank Indonesia menargetkan 15 juta merchant Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai menggunakan Quick Response Indonesia Standart (QRIS) pada tahun 2022 guna mendorong perluasan digitalisasi UMKM. – (antarafoto)
(Red)