Home / Nasional

Rabu, 23 Februari 2022 - 17:38 WIB

Pemerintah Alokasikan Rp455,62 Triliun Dukung Tiga Klaster Program PEN

Buanaangkasa.com-Untuk menjaga proses pemulihan ekonomi yang sudah berjalan baik, dibutuhkan pengendalian risiko yang efektif, khususnya dalam menangani pandemi COVID-19. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 anggaran pemulihan ekonomi disederhanakan menjadi tiga kelompok kegiatan, yaitu kesehatan, perlindungan masyarakat, dan penguatan pemulihan ekonomi.

“Tahun ini anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp455,62 triliun” jelas Menkeu pada Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Februari 2022, Selasa (22/02/2022).

Kelompok pertama yaitu penanganan kesehatan mendapat alokasi anggaran Rp122,54 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk lanjutan program vaksinasi, perawatan pasien COVID-19, insentif tenaga kesehatan, insentif perpajakan, dan penanganan COVID-19 di daerah.

Baca Juga :  Digitalisasi Madrasah, Menag dan Menkominfo Luncurkan Platform Mandiri Belajar

Kelompok kedua yaitu perlindungan masyarakat sebesar Rp154,76 triliun. Anggaran ini akan digunakan untuk lanjutan program bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan dan Kartu Sembako, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), dan antisipasi perluasan program perlindungan sosial (perlinsos).

Kelompok ketiga yaitu untuk pemulihan ekonomi sebesar Rp178,32 triliun. Anggaran ini dapat digunakan untuk berbagai inisiatif yang dilakukan kementerian/lembaga (K/L) seperti untuk dukungan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), hingga bidang teknologi komunikasi dan informasi atau ICT.

Baca Juga :  Menkopolhukam Imbau Pengunjuk Rasa Tertib dan Tak Langgar Hukum

“Kita akan mendukung berbagai inisiatif kementerian/lembaga. Apakah ini program padat karya untuk parekraf, ketahanan pangan, di bidang ICT, pembangunan kawasan industri, dukungan kepada UMKM, baik juga dalam bentuk penanaman modal negara untuk BUMN yang melakukan berbagai proyek proyek strategis nasional,” ujarnya.

Menkeu menyebut tiga kategori tersebut nantinya akan bisa dilakukan penyesuaian atau perubahan, apabila suasana dan dinamika pemulihan ekonomi juga mengalami perubahan. Hal ini karena program PEN tetap didesain fleksibel dan akuntabel, sehingga responsif dan antisipatif menangani COVID-19 agar dapat terus mendorong pemulihan ekonomi. (Red) 

 

Share :

Baca Juga

Lamsel

Kunjungi Pasar Natar, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Pasokan Pangan

Nasional

Gelar Sosialisasi Presidensi G20 Indonesia, Kemenko Perekonomian Apresiasi Antusiasme Mahasiswa

Jakarta

Bupati Meranti Apresiasi Kemendagri Fasilitasi Penyelesaian Pembahasan DBH dengan Kemenkeu dan Kementerian ESDM

Jakarta

Bersilaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia, Menko Airlangga Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terkini

Nasional

Presiden Jokowi dan Rombongan Transit di Amsterdam Sebelum ke Washington

Nasional

Menko Airlangga Tinjau Tingkat Kemajuan Pengembangan KEK JIIPE Hingga Manyar Smelter Freeport

Jakarta

Presiden Jokowi Lantik Menkominfo dan Lima Wakil Menteri

Nasional

Pemerintah Akan Bangun Pusat Pelatihan Sepak Bola di IKN