Buanaangkasa.com-Jakarta:
Digitalisasi telah menawarkan cara baru dalam bekerja dan menciptakan berbagai dampak kepada masyarakat baik di desa maupun di kota. Dalam situasi ini, pemuda sebagai lokomotif perubahan diharapkan dapat menjadiagent of change, agar dapat mengoptimalisasikan transformasi ekonomi berbasis digital.
Pemerintah juga turut bergerak mendukung digitalisasi terjadi melalui berbagai upaya, mulai dari peningkatan infrastruktur di sektor 5G, Internet of Things, Blockchain, Artificial Intelegence, hingga Cloud Computing. Hal-hal tersebut tentu dibutuhkan dan perlu dikuasai oleh masyarakat terutama para pemuda yang akan menghadapi second wave of digital economy. Beberapa sektor juga terus didorong Pemerintah, termasuk di sektor pertanian (agri-tech), fintech, edutech, dan telemedicine.
”Tidak ada pilihan lain bagi kita selain menerima dan beradaptasi terhadap perubahan dan transformasi digital yang terjadi di masyarakat baik di desa maupun di kota. Ekonomi Indonesia dan dunia tentunya akan diwarnai oleh inovasi di sektor digital ekonomi dan tentunya digital ekonomi ini diharapkan bisa mempercepat pemulihan perekonomian secara nasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual dalam acara diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat dengan tema ”Urban Talk 20 : Kota, Desa, dan Pemuda di Era Digital”, Kamis (24/02).
”Saya menyampaikan apresiasi kepada Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat atas kolaborasi dalam pelaksanaan berbagai rangkaian kegiatan Urban20 (U20) di masa Presidensi G20 Indonesia. Saya juga menyambut baik topik yang diangkat yakni membahas keterkaitan antara tantangan yang dihadapi oleh perkotaan, pedesaan, dan pemuda di era digital ini,” ujar Menko Airlangga.
Digitalisasi juga mendorong pekerjaan yang inklusif, termasuk bagi pekerja informal dan memperluas jangkauan pelatihan. Menko Airlangga menambahkan bahwa digitalisasi juga mendorong kesetaraan terhadap sumber-sumber ekonomi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Dari segi kontribusi terhadap PDB, ekonomi digital berkontribusi sebesar 4% dan diproyeksikan akan meningkat satu setengah kali lipat. Potensi ekonomi kreatif juga perlu untuk terus dikembangkan, sehingga ekonomi digital dapat memfasilitasi pertumbuhan dan peningkatan dari kontribusi ekonomi kreatif,” kata Menko Airlangga.
Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia akan membutuhkan tak kurang dari 600.000 digital talent per tahun. Oleh karena itu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah terus melakukan berbagai kegiatan peningkatan SDM agar SDM Indonesia bisa adaptif terhadap kebutuhan baik di kota maupun di desa.
”Saya sangat berharap Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Barat dapat mendukung program-program Pemerintah Pusat, terutama dalam menciptakan ekosistem digitalisasi sekaligus menyiapkan masyarakat ataupun para pemuda untuk beraktifitas di Co-Working Space yang nantinya akan siap bekerja di sektor digital,” lanjut Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menekankan bahwa dalam agenda Presidensi G20, Indonesia juga memprioritaskan masyarakat disabilitas agar dapat tetap bekerja produktif. Untuk mendukung hal tersebut, para pengelola kota diharapkan dapat memanfaatkan digitalisasi dalam memfasilitasi masyarakat disabilitas, sehingga daerah perkotaan dapat menjadi ramah bagi para penyandang disabilitas.
”Forum ini saya harap dapat melakukan pendalaman berbagai gagasan dan kontribusi nyata bagi masyarakat di desa dan kota melalui digitalisasi yang bersifat inklusif untuk kebutuhan masyarakat. Kami menunggu hasil yang terbaik untuk kepentingan Indonesia dan juga bisa kita gunakan sebagai percontohan di masyarakat global,” pungkas Menko Airlangga. (Red)