Buanaangkasa.com-Jakarta:
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melalui Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang serta Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sejak tahun 2016 telah mendukung penyelesaian 128 Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk beroperasi penuh senilai 716,4 triliun rupiah.
Berdasarkan Peraturan Menko Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021, saat ini sedang dilakukan percepatan penyelesaian/pengoperasian sebagian dari 208 proyek dan 10 program sebagaimana tercantum dalam Daftar Proyek Strategis Nasional dalam Permenko tersebut.
Selama periode 2020 sampai dengan 2024, PSN telah menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak 1.9552.396 dalam 200 proyek dan 3 program, dan potensi penyerapan tenaga kerja baik secara direct, indirect, dan induced diperkirakan dapat mencapai 11 juta orang sejak tahun 2016.
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo selaku Ketua Tim Pelaksana KPPIP menjadi bagian dari webinar bertajuk “Infrastruktur Untuk Indonesia”, yang diselenggarakan pada 2 Maret 2022. Kegiatan ini diinisiasi oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), sebagai bagian dari Road to G20 dengan mengedepankan isu peran pembangunan infrastruktur dalam mendorong pemulihan ekonomi dan mendukung pembangunan berkelanjutan, selaras dengan salah satu isu strategis pada agenda pembahasan G20.
Isu strategis yang dikemukakan secara umum mencakup peran Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara dalam pembangunan infrastruktur, urgensi peran ketersediaan dan inovasi pendanaan lahan untuk percepatan pembangunan infrastruktur, inovasi dan alternatif serta peran pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur, strategi pembangunan infrastruktur guna mendukung pembangunan berkelanjutan, peran serta manfaat pembangunan jalan tol di Indonesia, serta desain besar pengembangan PSN, terutama untuk mendukung perekonomian Indonesia.
Pembangunan infrastruktur merupakan kunci pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Investasi untuk pembangunan PSN di berbagai sektor memiliki efek berganda terhadap pengembangan wilayah, khususnya pada output perekonomian daerah, nilai tambah industri, pendapatan tenaga kerja, dan penciptaan kesempatan kerja. Pembangunan PSN yang tersebar di wilayah Indonesia merupakan upaya peningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur di Indonesia, secara tidak langsung dapat mengurangi kesenjangan pertumbuhan pendapatan per kapita dan kesejahteraan antar daerah secara jangka panjang.
Sampai pada tahun 2021, pengembangan infrastruktur di berbagai sektor yang diselesaikan memberikan dampak yang signifikan. Dalam proyek pembangunan jalan tol, telah terbangun total panjang mencapai 1.556 km. Pada proyek perkeretaapian, telah beroperasi sistem transportasi MRT dan LRT pertama di Indonesia, dan pembangunan rel kereta api yang telah mencapai 50 km di Pulau Sulawesi.
Dalam proyek Bandar Udara, telah selesai 14 proyek bandara di 14 provinsi untuk menambah kapasitas konektivitas secara regional. Pada proyek teknologi, telah diselesaikan proyek Palapa Ring Paket Barat, Tengah, dan Timur yang melayani 514 kota/kabupaten. Pada proyek air bersih dan sanitasi, terdapat 3 proyek SPAM dengan skema KPBU yang sudah selesai untuk menambah layanan kepada lebih dari 2 juta orang. Pada PSN Bendungan, 22 bendungan telah terbangun, menambah persediaan air baku sebesar 1,56 Miliar m3, mereduksi potensi banjir sebesar 4.306,72 m3/detik, meningkatkan pasokan air baku sebesar 10,990 liter/detik, mengairi sawah seluas 206 ribu hektar, dan memproduksi 123 MW listrik.
Dalam proyek irigasi, telah terbangun tambahan jaringan irigasi untuk mengairi sawah seluas 865.4 hektar. Dalam proyek ketenagalistrikan, 10.903 MW telah beroperasi dan 18.024 MW sedang dalam tahap konstruksi. Pada proyek hulu migas, saat ini terdapat 4 proyek pengembangan lapangan hulu migas dengan estimasi total investasi sebesar USD 53 Miliar dengan potensi produksi gas bumi sebesar 23,3 MTPA atau 3,3 BCFD.
Dalam penyelesaian proyek pelabuhan, telah dilakukan pembangunan Pelabuhan Hub Internasional dan 4 Pelabuhan Strategis lainnya di Indonesia yang berpotensi menambah volume kargo sebesar 25 juta TEU’s di tahun 2035. Selain sektor-sektor di atas, terdapat pencapaian proyek sektor kawasan sebagai pendukung sentra ekonomi daerah yakni telah selesainya 8 proyek Kawasan Industri, 10 proyek Kawasan Ekonomi Khusus, dan 6 proyek Smelter.
Pembangunan infrastruktur harus berorientasi pada semangat membangun peradaban dan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi serta manfaat bagi rakyat, khususnya pada perekonomian daerah, nilai tambah industri, pendapatan tenaga kerja dan penciptaan kesempatan kerja. Perwujudan pembangunan tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan transformasi, inovasi dan dukungan serta komitmen berbagai sektor, yang mencakup dukungan pemerintah melalui APBN, ketersediaan lahan, pembangunan yang mempertimbangkan aspek sustainabilitas, tata kelola dan lingkungan, inovasi pembiayaan serta pemanfaatan teknologi.
Turut hadir dalam acara tersebut yakni Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Direktur Utama LMAN, perwakilan PT Sarana Multi Infrastruktur, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Red)