Home / Nasional

Minggu, 20 Maret 2022 - 17:19 WIB

DPR RI Tawarkan Proposal Penanganan Konflik Rusia-Ukraina pada Sidang IPU

Buanaangkasa.com-Bali:

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus mengungkapkan, DPR RI mengajukan proposal untuk dalam menangani konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Ia berharap, proposal tersebut dapat diterima oleh seluruh peserta Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 20-24 Maret 2022.

“Kita coba menawarkan itu. Yang intinya dengan cara-cara damai, dialog dan diplomasi. Kita bersama teman-teman yang dari Anggota IPU ini sudah sepakat, kita mengharapkan konflik ini tidak berlanjut,” ujar Lodewijk usai mengikuti Asian +3 meeting, yang merupakan side eventĀ Sidang IPU ke-144, di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022).

Baca Juga :  Pemerintah Dukung Pengembangan Komoditas Unggulan Daerah untuk Menggerakkan Ekonomi Rakyat dan Menjaga Ketahanan Pangan

Politisi Fraksi Partai Golkar itu menerangkan, penting bagi parlemen untuk mendorong bagaimana konflik-konflik yang terjadi di belahan dunia ini dihindari karena dampaknya sangat merugikan masyarakat dunia.

“Kita tahu bagaimana harga minyak dunia sudah mulai naik, kita rasakan juga berpengaruh pada kebutuhan bahan pokok kita. Nah itulah yang saya katakan agar konflik ini segera bisa kita akhiri dengan mengedepankan dialog,” ungkapnya.

Lodewijk menuturkan, dalam konteks menjaga perdamaian, sikap DPR RI sudah tegas yaitu tidak memihak ke salah satu negara yang sedang berkonflik. Karena secara politik, tidak baik bagi Indonesia jika memihak kepada salah satu negara.

Baca Juga :  Mendorong Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan di Jawa Barat, Menko Perekonomian Memimpin Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah

“Dengan Ukraina kita sangat bersahabat, Rusia dengan kita juga bersahabat. Nah tentunya dalam konteks menjaga perdamaian dunia, kita sebagai negara nonblok harus melihat situasi ini. Jangan sampai geo-politik ini berpengaruh pada geo-strategi yang akan kita terapkan,” tuturnya.

Menurut Lodewijk, baik Rusia maupun Ukraina harus menyelesaikan konflik ini dengan cara-cara yang solutif. “Kalau kita lihat tanda-tanda itu, baik dari presiden ukraina maupun rusia sudah ada. Tinggal bagaimana negara-negara kawasan di sana juga mendorong penyelesaian konflik dan jangan sampai ada yang memanas-manasi. Jangan sampai terjadi seperti itu,” pungkasnya. (Red)

Share :

Baca Juga

Nasional

GKSB Indonesia-Palestina Kutuk Serangan Israel ke Masjid al-Aqsa

Nasional

Peningkatan Layanan Logistik dan Kepelabuhanan di Batam dalam Upaya Mendorong Minat Investasi

Jawa Tengah

Menko Airlangga Salurkan Langsung BT-PKLWN di Sleman dan Apresiasi Penyaluran yang Tepat Sasaran

Nasional

Puan Maharani: Subsidi Upah Pekerja dan Bantuan UMKM Harus Tepat Sasaran

Jawa Barat

Presiden Jokowi Terima Delegasi Persatuan Emirat Arab

Nasional

Presiden Jokowi Tinjau Kesiapan GWK Cultural Park untuk KTT G20

Nasional

Kemenag Siapkan 25 Ribu Kuota Sertifikasi Halal Gratis Bagi Usaha Mikro Kecil

Jawa Tengah

Presiden Jokowi Minta Polri Kawal Tiga Agenda Besar Pemerintah