Buanaangkasa.com-Jakarta:
Forum G20 merupakan media dialog informal guna merumuskan gagasan tata kelola dunia yang awalnya dibentuk untuk menangani krisis keuangan, kemudian berkembang menjadi pertemuan tingkat kepala negara atau kepala pemerintahan yang akan menghasilkan komitmen politik dan berdampak lebih besar pada sistem ekonomi, arsitektur keuangan, dan tata kebijakan dunia.
“Presidensi G20 Indonesia saat ini berada pada periode yang sangat krusial bagi proses pemulihan ekonomi global. Momentum ini perlu dimanfaatkan untuk mencapai tujuan nasional, utamanya prioritas kita dalam transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan Kuliah Umum Lembaga Administrasi Negara secara virtual, Kamis (24/02).
Dengan semangat untuk “Pulih Bersama”, Presidensi G20 Indonesia berperan untuk mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi yang lebih kuat, tangguh, dan lebih siap menghadapi krisis dan tantangan masa depan.
Melalui 3 agenda utama Presidensi G20, Indonesia akan mengarahkan kerja sama untuk menciptakan hasil yang konkret. Pertama, restrukturisasi arsitektur kesehatan global, salah satunya melalui penyelerasan standar protokol kesehatan global dan pembentukan Joint Finance and Health Task Force.
Kedua, transformasi ekonomi berbasis digital, salah satunya melalui pengembangan literasi dan keterampilan digital yang lebih inklusif dan produktif. Lalu yang ketiga adalah mencapai kesepakatan global untuk mempercepat transisi energi yang adil dan terjangkau.
“Indonesia melalui kepemimpinan dalam Presidensi G20 berupaya agar bisa menghasilkan sisi aksi konkret yang dapat dicontoh di berbagai tempat dan bermanfaat bagi dunia, seperti membangun ekosistem dunia yang ramah disabilitas, berpihak pada inovasi, dan membuat kebijakan yang bisa diaplikasikan,” ungkap Menko Airlangga.
Gelaran Presidensi G20 Indonesia juga merupakan momentum yang perlu dimanfaatkan bersama untuk mendorong pemulihan ekonomi di daerah yang merupakan penopang ekonomi nasional. Dengan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang mencapai lebih dari 400 events di sejumlah kota, diharapkan dapat mendorong bangkitnya perekonomian di daerah. Diperkirakan estimasi manfaat ekonomi bagi Indonesia antara lain akan meningkatkan PDB Nasional sebesar Rp7,4 Triliun, melibatkan UMKM dan menyerap tenaga kerja hingga 33.000 orang.
Presidensi G20 Indonesia akan terus terbuka dan mendukung kerja sama dengan berbagai pihak, baik antar pemangku kepentingan dalam negeri, maupun kerja sama dengan negara-negara G20 dan organisasi internasional untuk mengiplementasikan upaya transformasi ekonomi yang adaptif, responsif, dan inklusif. (Red)