Buanaangkasa.com-Jakarta:
Pemerintah telah menargetkan ekonomi Indonesia untuk tumbuh sebesar 5,2% (yoy) pada tahun 2022, sejalan dengan prediksi dari berbagai lembaga internasional. Pemerintah juga akan tetap mencermati risiko yang berasal dari global maupun domestik, salah satunya terkait konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang juga menyebabkan terjadinya disrupsi supply chain.
Efektivitas pengendalian pandemi tetap menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi ini. Selain itu, ketepatan respons kebijakan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja juga akan memiliki peran krusial untuk memastikan ekonomi kita dapat bangkit dari pandemi Covid-19.
Penguatan strategi pengendalian pandemi dan akselerasi vaksinasi menjadi pendongkrak tingkat kesehatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Sementara itu, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akan tetap menjadi program unggulan di tahun 2022 yang diarahkan untuk jobs-stimulating recovery.
Berbagai insentif juga dilanjutkan sebagai bagian dari Program PEN, antara lain Insentif Fiskal PPN DTP Perumahan, PPnBM DTP Kendaraan Bermotor Roda 4, Program BT-PKLWN, dan Subsidi Bunga KUR. Dukungan insentif lainnya juga akan segera dikeluarkan sebagai bagian dari Program PEN untuk menstimulus aktivitas ekonomi di tahun 2022.
Sementara itu, dukungan untuk pengembangan ekosistem ekonomi digital dalam upaya mendorong produktivitas masyarakat juga akan terus dilakukan, seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Kartu Prakerja hingga dukungan pengembangan digital talent dan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Selain itu, Pemerintah juga terus mendorong program hilirisasi sebagai salah satu agenda yang bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Hilirisasi akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sehingga mendorong peningkatan daya saing di pasar global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara MNC Group Investor Forum 2022 dengan tema Strengthening Indonesia’s Resiliency and Transformation yang dilakukan secara virtual, Kamis (17/03).
Berbagai upaya penguatan ekonomi domestik ini tentu akan mendukung Indonesia untuk dapat meraih peluang dari perkembangan ekonomi global. Salah satunya, Pemerintah akan memanfaatkan momentum Presidensi G20 Indonesia untuk semakin mendorong pemulihan dan transformasi ekonomi.
“Dalam Presidensi G20 ini, Indonesia ingin menjaga ekonomi global yang saling terhubung dan terintegrasi dalam menghadapi krisis multidimensi saat ini. Dengan arahan dari Presiden Jokowi, Indonesia meminta anggota G20 dan kelompok keterlibatan untuk mendukung tindakan praktis dalam memberikan langkah perubahan pada tiga prioritas utama global kesehatan, digitalisasi, dan transisi energi,” ungkap Menko Airlangga Hartarto.
Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 juga akan memberikan peluang bagi Indonesia untuk memimpin negara-negara besar dunia dalam menjembatani pemerataan vaksin global baik dari sisi produksi maupun distribusinya. Hal ini tentunya akan berdampak positif terhadap pemulihan kepercayaan masyarakat domestik maupun global dalam melakukan aktivitas ekonomi dalam jangka waktu dekat.
Selain itu, Presidensi G20 yang diberikan kepada Indonesia juga dimaknai sebagai kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia, khususnya dalam mengarahkan exit policy yang bermanfaat untuk semua, dan pada waktunya akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap Indonesia.
“Pemerintah akan terus memastikan agenda Presidensi G20 Indonesia agar bersinergi dengan agenda nasional dalam mendukung pemulihan ekonomi. Saya berharap seluruh pihak dapat terlibat aktif dalam menyukseskan agenda ini sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang dapat dirasakan banyak orang,” pungkas Menko Airlangga. (Red)