Buanaangkasa.com-Jakarta:
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia memaksa semua pihak dapat memanfaatkan digitalisasi dengan optimal, tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga dalam melakukan berbagai aktivitas seperti bisnis, ekonomi, promosi, pengembangan usaha, dan pendidikan.
Guna mendukung aktivitas produktif masyarakat, Kementerian Komunikasi dan Informatika terus menerus melakukan berbagai pembangunan infrastruktur teknologi informasi komunikasi (TIK) di seluruh wilayah Indonesia.
“Percepatan pembangunan infrastruktur ini menjadi program prioritas dari pemerintah, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan dengan sangat serius untuk percepatan transformasi digital,” jelas Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Transformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga, Rosarita Niken Widiastuti dalam Webinar Pemanfaatan Teknologi Digital Sebagai Media Edukasi dan Bisnis dari Jakarta, Sabtu (26/3/2022).
Percepatan transformasi digital yang diharapkan Presiden diantaranya adalah percepatan akses internet, khususnya pembangunan infrastruktur di wilayah 3T. Kemudian membangun grand desain atau peta jalan digital Indonesia, yakni digitalisasi untuk berbagai kepentingan tidak hanya untuk komunikasi, tetapi juga untuk ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan nasional.
Selanjutnya yang juga diamanahkan adalah percepatan membangunan pusat data nasional, serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi milenial Indonesia agar mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam bidang digitalisasi. Serta juga pembuatan regulasi terkait digitalisasi.
“Terkait hal itu, Kominfo melalui proyek Palapa Ring pada 2020 sudah membangun infrastruktur backbone dan akses internet baik di Indonesia Barat, Tengah, maupun Timur. Selain itu, Kominfo juga membangun Satelit Satria yang saat ini masih dalam proses pengerjaan, dan diharapkan pada 2023 nanti sudah dapat diluncurkan. Dengan Satelit Satria diharapkan dapat menutup daerah-daerah blank spot atau wilayah yang tidak bisa menangkap atau tidak ada sinyal internetnya. Sehingga diharapkan pada 2023 sebagian wilayah Indonesia bisa terakses internet, dan yang sudah terakses internet bisa meningkatkan dengan kecepatan yang lebih tinggi,” urai Niken.
Terkait pemanfaatan digitalisasi di era 4.0 ini, Kominfo juga telah meluncurkan program UMKM go online, yang mana program ini telah ada sebelum pandemi. Melalui UMKM go online, Kominfo mengajak masyarakat pelaku usaha untuk bisa memperluas akses dan pangsa pasarnya.
“Kominfo juga mempunyai program 1000 start up, dimana program ini meningkatkan motivasi kewirausahaan. Harapan kami dapat tercetak 1000 start up. Sasarannya adalah pengembangan kapasitas SDM seperti yang diharapkan oleh Bapak Presiden, Indonesia harus menjadi digital energi dari Asia. Selain itu, Kominfo juga memberikan dukungan dalam bentuk beasiswa digital (digital talent scholarship) yang diberikan setiap tahunnya, imbuh Niken.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Komisi I DPR RI, itu hadir Dosen Unisadhuguna International College yang juga merupakan Praktisi IT, Binandari yang juga menjadi pembicara dari dunia pendidikan menambahkan, masyarakat telah berevolusi sesuai perkembangan zaman.
“Jika melihat perkembangannya, manusia dahulu kala memulainya dengan masyarakat pemburu, dilanjutkan dengan masyarakat agraris industri, kemudian sekarang telah sampai pada masa masyarakat informasi atau identik dengan 4.0, dan tibalah waktunya menuju masyarakat yang super cerdas 5.0. Mungkin butuh 10 tahun kedepan untuk masuk ke tahap itu. Sehingga dunia pendidikan dan bisnis sudah harus bertransformasi. Contohnya, adanya pembelajaran online dan belanja online yang memungkinkan dilakukan dimana saja dan kapan saja,” jelasnya.
Adapun syarat untuk masuk di era masyarakat super cerdas, lanjut Binandari, adalah mau menerima perubahan, dan hal ini merupakan proses berkelanjutan sekalipun nanti pandemi telah usai.
Sementara Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Demokrat, Sjarifuddin Hasan menambahkan, bahwasannya Pemerintah Indonesia telah memberikan dukungan penuhnya terhadap kemajuan bangsa, mulai dari akses sarana prasarana, fasilitas permodalan, pendidikan dan pelatihan, serta pemasaran dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Hal tersebut tidak lepas berkat dari pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kominfo.
“Kini Indonesia bisa dipersatukan dalam program Palapa Ring, dan setiap warga negara Indonesia saat ini bisa menikmati fasilitas internet yang dibutuhkan sehingga semuanya kini bisa mengakses teknologi dimana hal ini merupakan peluang bagi rakyat Indonesia khususnya generasi muda untuk melakukan aktivitas dan meningkatkan ekonominya,” ujar Sjarifuddin Hasan.
Dia berharap, agar pembangunan yang dilakukan pemerintah pada 2022 bisa menyentuh ke semua sektor, khususnya pendidikan. Sehingga diharapkan kelak generasi muda Indonesia dapat beralih dari mencari pekerjaan menjadi membuka peluang usaha. “Tentunya dengan segala fasilitas dan infrastruktur yang sudah disediakan negara. Kini tinggal bagaimana generasi muda menciptakan keratifitasnya, untuk itu kita mendorong generasi muda saat ini untuk memanfaatkan fasilitas infrastruktur yang ada,” tutup Sjarifuddin hasan.